Minggu, 25 Januari 2009

Refleksi Qu

Ya Allah....
Sang Maha Pencipta
Puluhan tahun hidup telah kami jalani
Dan begitu banyak nikmat dan anugerah
Yang telah engkau berikan kepada kami
Engkau berikan kami nikmat udara, kekayaan alam,
alam semesta beserta isi dan keindahannya
Tanpa kami harus membayar kepada-Mu
Ya Allah...

Wahai dzat yang Maha Melihat
Engkau berikan kepada kami mata
Sehingga kami mampu melihat indahnya alam,
melihat warna-warni bunga,
dengan mata itu pula kami mampu melihat senyum putra-putri kami,
melihat cantik dan tampannya pasangan hidup kami
Ya Basyir...
Kami pun mampu melihat wajah kedua orang tua kami
wajah yang penuh perjuangan,
wajah yang penuh cinta,
dan wajah yang penuh perhatian kepada kami

Wahai dzat yang Maha Mendengar
Engkau berikan kepada kami pendengaran
Sehingga kami mampu mendengar alunan ayat-ayatMu,
kami mampu mendengar merdunya alunan musik,
kami pun mampu mendengar tawa dan canda putra-putri kami
Ya Syamil...
Kami pun mampu mendengar
Percikan ilmu dari guru-guru kami
Sehingga kami mengerti berbagai firman yang Engaku turunkan kepada kami

Wahai dzat yang Maha Hidup
Engkau berikan kepada kami hati, ginjal, paru-paru, jantung, darah,
dan kulit yang membungkus tubuh kami
Sehingga kami mampu menjalani hidup
Seperti saat ini....
Sungguh nikmat-Mu tiada kami mampu menghitungnya
Fa bi ayyi aala irabbi quma tuqassiban
Maka nikmat Tuhan-Mu manakah yang engkau dustakan
Sungguh kami malu kepada-Mu
Ya Allah....
Begitu banyak nikmat yang Engkau anugerahkan kepada kami
namun belum banyak amal sholeh dan kebaikan
yang kami torehkan.
Kekayaan alam yang Engkau berikan kepada kami
Justru kami serahkan kepada musuh-musuh-Mu
Kaum yang ingkar kepada-Mu
Kaum yang justru membunuhi saudara-saudara kami
di Irak, di Afganistan, Uzbekistan, Palestina, dan belahan bumi yang lainnya.

Penglihatan dan pendengaran kami
belum kami gunakan sepenuhnya untuk mendekat kepada-Mu
Ya Allah...
Bahkan mata dan telinga kami
Justru sering kami pergunakan untuk bermaksiat kepada-Mu, Ya Allah
Ya Allah....
Kami mendengar saudara-saudara kami
di Irak dan Palestina, memanggil-manggil kami
dimana kaum muslimin
tolonglah kami, tolonglah kami.
Mereka berteriak meminta pertolongan kami
namun kami tak mampu menolong mereka.
Mereka diperkosa, mereka disiksa,
kehidupan mereka dibuat merana
Sungguh, kami malu kepada mereka
Kami pun akan malu kepada-Mu
Ya Allah...
Karena penglihatan dan pendengaran kami
Seolah tak pernah mendengar rintihan mereka,
tangisan dan derita mereka.
Ya Rabbi....
Telinga kami mendengar firman-Mu
Kuntum Khira Ummah
Kami adalah ummat yang terbaik
Namun saat ini...
Ummat Islam direndahkan
Ummat Islam dihinakan
Ummat Islam identik dengan kebodohan
Ummat Islam identik dengan kemiskinan dan keterbelakangan
kami pun melihat ummat Islam tercerai-berai
menjadi berbagai negeri
padahal Tuhan kami satu
Kitab kami satu, kitab kami satu.
Namun negeri kami beragam
bahkan kami saling bantai,
saling menyerang,
dan saling melemahkan.

Yaa Muqallibal qulub’
Janganlah Engkau jadikan kami orang yang memiliki hati
Tetapi engkau tutup hati kami,
Jangan Engkau jadikan kami orang yang memiliki telinga
Namun kami tak mampu mendengar
Jangan engkau jadikan kami orang yang memiliki penglihatan
Namun kami tak mampu melihat
Duhai dzat yang Maha menghidupkan dan mematikan
Andai Kau cabut nyawa kami hari ini
Dan kemudian Engkau bertanya
Amal sholeh dan prestasi terbaik apa
Yang engkau torehkan dengan semua nikmat dan karunia
Yang telah Aku berikan
Sejujurnya kami bingung menjawabnya
Ya Allah...
Belum banyak amal sholeh dan prestasi yang aku lakukan
Dengan berbagai nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami
Belum ada sesuatu yang bisa kami banggakan di hadapan-Mu, Ya Allah.
Ya Allah...
Kami meminta-Mu surga
Namun amalan kami bukanlah amalan ahli surga
Sungguh kami malu bila amal sholeh kami
Dibandingkan dengan amalan sahabat kami, para sahabat nabi,
Mereka rela mengorbankan harta, tahta, bahkan jiwa,
Demi tegaknya agama-Mu
Kami amat malu bila amal kami dibandingkan
Dengan Umar bin Abdul Aziz
Yang mampu memimpin kaum muslimin dan menghilangkan kemiskinan
di Negeri yang ia pimpin
kami pun malu bila amal kami dibandingkan dengan Thariq bin Ziyad
yang mampu menaklukkan daratan Eropa.
Kami pun malu bila amal kami dibandingkan dengan Sholahuddin Al-Ayyubi
Kami pun malu bila amal kami dibandingkan dengan Muhammad Al-Fatih
Yang mampu menaklukkan Konstantinopel di usianya yang belum 25 Tahun
Sementara apa yang telah kami perbuat
Ketika usia kami sudah lebih 25 tahun
Kami malu Ya Allah...
Kami malu Ya Allah...
Kami malu Ya Allah...

Yaa Allah yang Maha Kuasa
Berikan kami kesempatan
Untuk menorehkan prestasi sebelum Engkau cabut nyawa kami
Berikan kami kemampuan untuk menyatukan negeri-negeri kaum muslimin
Berikan kami kemampuan untuk beramal sholeh
Seperti amal sholeh para sahabat Nabi
Berikan kami kemampuan untuk beramal sholeh
Seperti amal sholeh para pejuang Islam dan amal sholeh para penghuni surga.
Yaa Allah...
Pertemukan kelak kami bersama mereka di surga-Mu
Yaa Allah...
Kami rindu bertemu dengan rasul kami
Kami rindu bertemu dengan Abu Bakar
Kami rindu bertemu dengan Umar bin Khattab
Kami rindu bertemu dengan Usman bin Affan
Kami rindu bertemu dengan Ali bin Abi Thalib
Kami rindu bertemu dengan Umar bin Abdul Aziz
Kami rindu bertemu dengan Muhammad Al-Fatih
Kami pun rindu bertemu dengan inspirator kami Syekh Taqiyuddin An-Nabhani
Pertemukan kami Ya Allah,
Pertemukan kami Ya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar