Kamis, 30 April 2009

Pelajaran dari Kehidupan

Sungguh kehidupan ini adalah sesuatu yang sangat berharga karena dengan kehidupan kita dapat belajar banyak hal yang akan semakin membuat kita memahami segala sesuatu. Kehidupan ini adalah sebuah keadaan yang diciptakan oleh Allah SWT agar kita banyak belajar dan semakin mengakui keagungan dan kebesaran Pencipta alam semesta. Tetap jangan salah kehidupan ini juga merupakan suatu ujian yang akan menentukan apakah kita adalah seorang hamba yang beriman atukah tidak, ujian yang ditimpakan kepada seseorang dalam kehidupan ini tidak mengenal batas usia, jabatan, kaya ataupun msikin. Semuanya senantiasa akan mendapat ujian tersebut karena medan kehidupan ini penuh onak dan duri yang menghalangi gerak langkah kita. Ujian yang datang kepada diri seseorang seharusnya dipahami sebagai bukti cintanya Allah SWT kepada kita, karena sesungguhnya setiap manusia senantiasa akan memperoleh ujian semakin dia beriman semakin berat pula ujian kehidupan yang akan dihadapinya, ketika dia tidak kuasa untuk menghadapi ujian tersebut maka Allah akan mengurangi ujian yang diberikan kepada seseorang dan sesungguhnya perlu kita pahami bahwa ujian akan senantiasa datang hingga kita ibarat manusia yang berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun.

Pernah suatu hari saya membantu orang tua dan tukang batu untuk memperbaiki rumah yang sedang berada pada kondisi perbaikan, mengingat rumah saya atapnya yang seng sudah lapuk dan ada beberapa bagian rumah yang ingin dibuatkan tembok. Ketika awalnya saya beranggapan bahwa profesi sebagai tukang batu hanya mengandalkan otot saja, tetapi alangkah tercengangnya saya ketika melihat bahwa untuk membangun sebuah tembok itu perlu perhitungan yang matang dan perhitungan yang cermat dari sang tukang batu agar tembok tersebut dapat berdiri dengan kokoh. Sungguh saya telah salah sangka ternyata tukang batu ini juga musti mempergunakan akalnya untuk mengerjakan bangunan rumah yang sebenarnya tidak pernah mereka pelajari kerena tingkat pendidikan yang mereka dapatkan palingan cuman tamat SD tetapi ternyata walaupun mereka tidak belajar tentang teori justru yang terjadi pada diri mereka selaku tukang batu adalah proses pengaplikasian yang nyata "sungguh hebat dan luar biasa". Oleh karena itu, tentunya kita tidak boleh memandang rendah seseorang karena pada hakekatnya kita semua sama didepan Allah SWT yang membedakan kita hanya ketakwaan semata.

Hidup oh hidup sungguh engkau sangat indah tetapi keindahan yang engkau berikan kepada kami adalah sebuah keindahan yang menipu karena ketika kita terlena oleh kehiduapan bisa saja kita terserang oleh sebuah penyakit kronis yang sangat mematikan bahkan dokter sekali pun tidak akan mampu menyembuhkan penyakit ini kecuali dia adalah seorang dokter ideologis yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT hingga dengan itu dia kan mampu menyentuh dan menyadarkan seseorang dengan stimulus islam, penyakit itu tidak lain dan tidak bukan adalah "CINTA DUNIA DAN TAKUT AKAN KEMATIAN", cinta memang indah tetapi cinta yang satu ini saya harapkan untuk dicampakkan jauh-jauh dan bagusnya dibuang ke tong sampah karena cinta ini justru akan melenakan kita dan membuat kita jauh dari Allah SWT. Tidak ingatkah kita akan kasus Qorun di dalam Al-Qur'an dimana pada awalnya dia adalah seorang yang sangat taat beribadah tetapi ketika ia diberi kekayaan kepada Allah maka akhirnya ia sombong dengan kekayaan tersebut. Tetapi saya tidak mengkampanyekan bahwa sebagai seorang muslim kita harus miskin, bukan itu yang saya maksud klo secara pribadi saya lebih memilih menjadi seorang hamba yang kaya dan beriman daripada seorang miskin yang beriman, walaupun kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan harta semata. Tetapi seharusnya dengan harta yang diberikan oleh Allah kita menjadi hamba yang banyak bersyukur dan mengingat bahwa didalam harta yang kita miliki ada bagian orang-orang fakir dan miskin yang harus kita berikan kepada meraka.

Untuk penutup dari tulisan ini saya ingin mengingatkan kembali janganlah terlena oleh kehidupan dunia, jadikanlah fenomena di dalam kehidupan ini sebagai batu loncatan yang akan semakin membuat kita belajar dan semakin mengagumi kebesaran Allah SWT. Semoga Istiqomah menjalani kehidupan hingga saatnya ajal menjemput dan kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang akan memperoleh hadiah special dari pencipta alam semesta yakni surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar